Lahan kering, dengan karakteristik minimnya ketersediaan air, seringkali dianggap sebagai tantangan dalam bercocok tanam. Namun, dengan pemilihan jenis tanaman yang tepat, lahan kering pun dapat dimanfaatkan secara optimal. Berikut ini akan membahas berbagai jenis tanaman untuk tanah kering. Sehingga, memberikan panduan bagi Anda yang ingin bercocok tanam di kondisi lahan tersebut.

Jenis Tanaman untuk Tanah Kering
Ketersediaan air merupakan faktor krusial dalam pertumbuhan tanaman. Lahan kering yang dicirikan oleh curah hujan rendah, drainase baik, dan kemampuan tanah menahan air terbatas, menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Namun, alam telah menyediakan berbagai jenis tanaman yang secara alami beradaptasi dengan kondisi kering. Memahami karakteristik tanaman-tanaman ini dan memilih jenis yang tepat adalah kunci keberhasilan bercocok tanam di lahan kering.
Terdapat beragam jenis tanaman untuk tanah kering. Berikut beberapa di antaranya:
- Sorgum
Tanaman serealia ini sangat tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik di lahan marginal. Sorgum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan bahkan bahan baku industri.
- Ubi Kayu (Singkong)
Ubi kayu dikenal luas sebagai tanaman yang mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah, termasuk lahan kering. Umbinya kaya akan karbohidrat dan dapat diolah menjadi berbagai produk makanan.
- Jagung
Beberapa varietas jagung, terutama jagung hibrida yang dikembangkan untuk tahan kekeringan, dapat tumbuh dengan baik di lahan kering. Jagung merupakan sumber karbohidrat penting bagi masyarakat.
- Kacang Tanah
Tanaman legum ini juga cukup toleran terhadap kekeringan. Selain menghasilkan kacang yang kaya protein dan lemak, kacang tanah juga dapat memperbaiki kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen.
- Ubi Jalar
Mirip dengan singkong, ubi jalar memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kekeringan. Tanaman untuk tanah kering ini kaya akan vitamin dan mineral, jadi sangat baik untuk kesehatan.
- Tanaman Hias Sukulen (Kaktus, Sukulen lainnya)
Kelompok tanaman ini memiliki kemampuan menyimpan air di daun, batang, atau akarnya, sehingga sangat tahan terhadap kekeringan. Cocok sebagai tanaman hias di pekarangan atau dalam pot.
- Tanaman buah-buahan tertentu
Beberapa jenis buah seperti kurma, tin (ara), dan beberapa varietas anggur juga dikenal toleran terhadap kondisi kering.
Strategi Bertanam di Tanah Kering
Selain pemilihan jenis tanaman yang tepat, beberapa strategi berikut dapat meningkatkan keberhasilan bercocok tanam di lahan kering:
- Konservasi Tanah: Upaya konservasi tanah seperti pengolahan tanah minimal (TOT), pembuatan teras (pada lahan miring), dan penggunaan mulsa dapat membantu menjaga kelembaban tanah.
- Pengelolaan Air yang Efisien: Pemanfaatan air hujan melalui sistem penampungan air hujan (PAH) dan penggunaan teknik irigasi yang hemat air seperti irigasi tetes dapat memaksimalkan ketersediaan air bagi tanaman.
- Pemupukan yang Tepat: Pemupukan yang tepat, terutama penggunaan pupuk organik, dapat meningkatkan kesuburan tanah dan membantu tanaman tumbuh lebih baik di kondisi kering.
- Pengendalian Gulma: Gulma dapat bersaing dengan tanaman utama dalam mendapatkan air dan nutrisi. Pengendalian gulma secara rutin sangat penting untuk keberhasilan bercocok tanam di lahan kering.
Bersumber dari akun Facebook Yayasan Bina Sejahtera, kegiatan bercocok tanam dilakukan di atas tanah berbatu. Metode ini melibatkan para petani yang telah dilatih mengenai cara budidaya sayuran. Karena lahan kering dan berbatu, maka pertanian ini menggunakan teknik irigasi tetes untuk menghemat air.
Bertanam di tanah kering memang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam pemilihan jenis tanaman dan penerapan strategi pengelolaan yang tepat. Dengan memilih tanaman untuk tanah kering dan menerapkan teknik konservasi tanah dan air yang efektif, lahan kering dapat dioptimalkan untuk menghasilkan berbagai produk pertanian. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di daerah kering. /tari